Tentang: Home School Tunas Bangsa
Cara Belajar Aktif Mandiri yang digunakan oleh Home School Tunas Bangsa. Tidak hanya menekankan kepada pembelajaran Akademik namun juga pendidikan Budi Pekerti yang merupakan 50% dari target pendidikan di sekolah ini. Home School Tunas Bangsa telah lebih dahulu mengadaptasi metode pembelajaran seperti yang dicanangkan pemerintah pada kurikulum 2013 sejak tahun 2005.
![]() |
Aktif Mandiri |
Cara Belajar Aktif Mandiri yang lebih menekankan kepada pengembangan bakat dan minat pada anak membuat anak belajar secara aktif dan mandiri sehingga tidak memiliki rasa ketergantungan kepada guru, sehingga anak dapat belajar kepada siapa saja dan dimana saja sesuai dengan apa yang anak minati.
Selain pengembangan bakat dan minat sang anak Home School Tunas Bangsa juga menekankan kepada pendidikan karakter tentang betapa pentingnya nilai-nilai Kemanusian dan Kebersamaan tidak hanya di sekolah namun juga di rumah contohnya seorang anak diberikan tugas oleh orangtuanya di rumah yang harus dilakukan setiap hari, ini merupakan sebuah contoh pembelajaran tentang kedisiplinan dan bagaimana menjaga amanat yang telah diberikan orangtua di rumah.
![]() |
Acara Production |
Tahap akhir dalam pembelajaraan anak tidak berakhir kepada nilai yang digunakan oleh sekolah formal pada umumnya. Namun menggunakan karya sebagai nilai akhir dalam pembelajaran anak bisa berupa buku, atau apapun sehingga ada bukti nyata bahwa anak tersebut telah paham pada apa yang ia pelajari. Sesuai dengan motto sekolah Home School Tunas Bangsa yaitu.
Tiada Hari tanpa berkarya hidup penuh manfaat.
Kelas bukan untuk menyucikan diktat penuh angka, pengetahuan bukan ayat-ayat penuh dogma.
Ilmu jangan hanya obyek hafalan, ilmu untuk memahami dan menuntaskan persoalan.
Sekolah perlu terus membuka diri pada perubahan, guru jangan segan beradaptasi dengan kebaruan.
Agar belajar menjadi proses menyenangkan, agar kreatifitas terus ditumbuh kembangkan.
Siswa niscaya akan haus pengetahuan, ijazah tak akan mengakhiri proses pembelajaran.
Inilah pengajaran yang memanusiakan manusia, bukan pendidikan yang mengkerdilkan siswa.
Tinggal tunggu waktu lahirnya generasi pencipta, mereka yang akan mengharumkan Indonesia dengan karya.
Hanya pendidikan yang bisa menyelamatkan masa depan, tanpa pendidikan Indonesia tidak mungkin bertahan.
- Catatan Najwa